x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Disnakertrans Jatim Dapat Kucuran Rp18,5 Miliar untuk Renovasi BLK di Tengah Efisiensi OPD

Avatar Alkalifi Abiyu

Politik & Pemerintahan

Lingkaran.net - Di saat Pemprov Jawa Timur tengah mengencangkan ikat pinggang dengan kebijakan efisiensi anggaran dalam APBD 2026, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim justru mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp18,5 miliar.  

Dana itu akan digunakan untuk renovasi Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Bendul Merisi Surabaya dan program pelatihan kerja berbasis digital melalui Mobile Training Unit (MTU). 

Fakta ini muncul dalam Laporan Komisi E DPRD Jawa Timur terhadap Raperda APBD 2026, yang dibacakan oleh Juru Bicara Komisi E, Rasiyo, pada Rapat Paripurna DPRD Jatim, Senin (3/11/2025). 

Rasiyo menjelaskan, meski efisiensi anggaran dilakukan di berbagai sektor, peningkatan kualitas pelatihan kerja tetap menjadi prioritas karena berkaitan langsung dengan pengentasan pengangguran di Jawa Timur. 

“Besarnya jumlah PHK dan meningkatnya angka pengangguran terbuka menjadi perhatian serius. Maka Komisi E merekomendasikan tambahan anggaran Rp18,5 miliar bagi Disnakertrans, dengan rincian Rp13,5 miliar untuk renovasi Gedung BLK Bendul Merisi dan Rp5 miliar untuk pelaksanaan pelatihan kerja melalui MTU,” ujar Rasiyo. 

Namun, tambahan anggaran tersebut menimbulkan kontras di tengah efisiensi besar-besaran yang diterapkan di berbagai OPD.  

Sebelumnya, beberapa dinas termasuk Dishub Jatim justru diminta melakukan penghematan dan menunda sejumlah program akibat keterbatasan fiskal. 

Komisi E beralasan, kebijakan ini bukan bentuk pemborosan, melainkan investasi jangka panjang dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja, terutama menghadapi tantangan digitalisasi dan perubahan struktur pasar kerja. 

“Pelatihan kerja harus menyesuaikan kebutuhan era digital. BLK perlu direnovasi agar mampu menampung pelatihan berbasis teknologi yang banyak diminati generasi milenial dan Gen Z,” tambah Rasiyo. 

Komisi E juga menekankan agar Disnakertrans tidak hanya memperbaiki fasilitas, tetapi juga mendesain ulang kurikulum pelatihan berbasis digital yang bisa mendorong peserta menjadi wirausaha mandiri, freelancer, bahkan konten kreator di platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. 

Di sisi lain, Komisi E turut mengingatkan agar tambahan anggaran tersebut dikelola secara transparan, tepat guna, dan berorientasi pada hasil. 

“Kami mendorong agar Disnakertrans tidak hanya fokus pada bangunan fisik, tetapi memastikan setiap rupiah memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” tegas Rasiyo. 

Dalam laporan yang sama, Komisi E juga menyampaikan bahwa hasil pengurangan anggaran mitra kerja sebesar Rp30 miliar akan dialokasikan ulang kepada OPD yang masih membutuhkan tambahan, dengan total usulan mencapai Rp79,2 miliar.  

Sementara kekurangan anggaran sebesar Rp49,2 miliar diharapkan bisa dicukupi dari perkiraan SILPA Tahun Anggaran 2025.

Artikel Terbaru
Kamis, 25 Des 2025 22:32 WIB | Umum

Presiden PKS: Kader PKS Itu Ujung Tombok dalam Setiap Bencana

Lingkaran.net - Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf menegaskan bahwa kader PKS merupakan kekuatan utama dalam kerja-kerja kemanusiaan. Dalam setiap bencana, kader ...
Selasa, 23 Des 2025 15:49 WIB | Umum

Operasi Lilin Semeru 2025, Unit K9 Polda Jatim Sterilisasi Gereja Jelang Natal

Lingkaran.net - Dalam rangka menciptakan situasi aman dan kondusif menjelang perayaan Natal, Polda Jawa Timur mengerahkan Unit K9 Polsatwa Direktorat Samapta ...
Senin, 22 Des 2025 14:30 WIB | Umum

Mengenal PO Cahaya Trans, Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Tol Krapyak Semarang

Bus PO Cahaya Trans mengalami kecelakaan tunggal di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang pada Senin (22/12/2025) dini hari. ...