Lingkaran.net – Bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, dilaporkan runtuh pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.35 WIB. Menyikapi peristiwa tersebut, Kantor Basarnas Surabaya segera mengerahkan dua tim rescue beranggotakan 13 personel ke lokasi kejadian.
“Tim pertama langsung melakukan assessment awal begitu tiba di lokasi. Dari hasil pemantauan, kami mendapati adanya tanda-tanda dua korban dalam keadaan selamat di bawah reruntuhan,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Nanang Sigit P. H dalam siaran persnya.
Baca juga: 4 Hari Hilang di Laut Utara Lamongan, Nasib ABK Raja Jaya Masih Misterius
Tak berselang lama, tim kedua tiba dengan membawa tambahan peralatan ekstrikasi. Bersama tim SAR gabungan, mereka langsung membuka akses untuk menjangkau para santri yang tertimpa reruntuhan saat sedang melaksanakan ibadah salat di lantai bawah.
Baca juga: Sidoarjo Banjir Lagi, Hujan Deras Ubah Jalan Utama Jadi ‘Sungai’ Dadakan
Hingga saat ini tim gabungan masih terus berupaya mengevakuasi korban. “Jumlah pasti korban belum dapat kami pastikan, karena proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung,” tegasnya.
Berdasarkan informasi awal, peristiwa ini bermula saat dilakukan pengecoran lantai empat sejak pagi hari. Diduga, pondasi tidak cukup kuat sehingga menyebabkan bangunan dari lantai empat ambruk hingga ke lantai dasar.
Baca juga: Adam Rusydi Gelar Reses di Desa Junwangi Sidoarjo: Guru, Jalan Rusak, hingga Irigasi Jadi Sorotan
Informasinya, bangunan yang runtuh ialah bangunan musala pondok pesantren.
Editor : Baehaqi