x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Dinas Teknis Pemkot Surabaya Tengah Susun Peta Kawasan Kumuh, Wilayah Ini Paling Banyak

Avatar Redaksi

Ekbis

Surabaya, Lingkaran.net— Sejumlah dinas teknis Pemkot Surabaya tengah merampungkan peta kawasan kumuh untuk melengkapi Raperda Hunian Layak yang tengah dibahas dewan.

Peta itu rencananya dirangkum dalam aplikasi yang berbasis data di lapangan.

Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Deisy Puspitarini mengatakan, kawasan kumuh masih ada dan belum sepenuhnya hilang.

Untuk itu, data tersebut dibutuhkan Pemkot Surabaya untuk mengintervensi tempat tinggal yang kurang memenuhi standar kelayakan setelah Raperda Hunian Layak nantinya disahkan.

Intervensi dilakukan melalui program perbaikan rumah atau penindakan rumah kumuh yang ilegal.

Meski demikian, Deasy menyebut belum membeberkan rencana intervensi seperti apa yang akan dilakukan pemkot. Menurut data sementara yang tengah disusun, di Surabaya Utara paling banyak persebaran kawasan kumuh.

“Ada beberapa wilayah yang memang berpotensi atau terindikasi menjadi kumuh apabila tidak segera diintervensi pemerintah kota," ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

Sementara itu, dalam rapat raperda pekan lalu, Pansus Raperda Hunian yang Layak DPRD Surabaya meminta Pemkot Surabaya segera menyerahkan peta kawasan kumuh. Data tersebut akan menjadi acuan dalam penyusunan raperda.

Sekretaris Raperda Hunian yang Layak DPRD Surabaya Cahyo Siswo Utomo mengatakan klasifikasi hunian yang layak itu mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

“Termasuk pelaksanaan di lapangan. Bagaimana Satpol PP menegakkan perda yang mana, itu bisa menjadi masukan dalam raperda,” jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut sesuai rapat pansus, Rabu (23/4/2025).

Setelah mengantongi peta kawasan kumuh, lanjut Cahyo, dewan meminta dinas teknis pemkot memaparkan langkah penanganan hunian yang tidak layak tersebut.

Sehingga, intervensi bagi kawasan tidak layak huni juga akan dimasukkan dalam raperda tersebut.

Itu artinya, pemkot berkewajiban memberikan intervensi. Salah satunya dengan program dandan omah atau program lainnya.

Dia berharap, dengan adanya penyusunan peraturan daerah ini dapat menuntaskan persoalan kawasan kumuh di Surabaya yang dikenal sebagi kota urban. Yaitu banyak warga pendatang yang berdatangan.

Setelah raperda ini rampung, dewan meminta pemkot serius menindak sekaligus mengintervensi kawasan kumuh dan ilegal. Sampai pada tujuan akhir bisa menciptakan lingkungan tinggal yang layak huni di semua wilayah.

“Sebaiknya penanganannya juga dimasukkan dalam raperda ini. Jadi bagaimana, hunian warga di Surabaya ini adalah hunian yang layak,” harap Cahyo. (Rifqi Mubarok)

Artikel Terbaru
Kamis, 25 Des 2025 22:32 WIB | Umum

Presiden PKS: Kader PKS Itu Ujung Tombok dalam Setiap Bencana

Lingkaran.net - Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf menegaskan bahwa kader PKS merupakan kekuatan utama dalam kerja-kerja kemanusiaan. Dalam setiap bencana, kader ...
Kamis, 25 Des 2025 09:20 WIB | Umum

Lengkap UMK Jatim 2026: Surabaya Tertinggi, Ini Daftar Gaji 38 Daerah

Lingkaran.net - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) resmi menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2026 untuk 38 kabupaten/kota di seluruh ...
Rabu, 24 Des 2025 19:28 WIB | Umum

Pemprov Jatim Imbau Kepala Daerah Tak Gelar Pesta Tahun Baru 2026, Ini Alasannya

Lingkaran.net - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memilih menyambut Tahun Baru 2026 tanpa perayaan besar. Pemprov Jatim bahkan mengimbau seluruh bupati ...